Psychology Department, Gunadarma University

Senin, 13 Juni 2016

Sel Punca / Stem Cell (Tugas Softskill VI)


Salah satu sumber sel punca (stem cell) adalah embrio manusia. Jika secara alami embrio bisa berkembang menjadi sesosok manusia, bisakah sel punca dikembangkan menjadi satu individu yang utuh juga?

Dalam diskusi media di Hotel Four Seasons, seorang pakar bioteknologi dari National University of Singapore, Prof. Michael Raghunath mengungkap jenis-jenis sel punca yang bisa digunakan. Salah satunya adalah totipoten, yang berasal dari kata total dan poten. Artinya, jenis sel punca ini punya potensi atau kemampuan untuk dikembangkan secara total menjadi jaringan apa saja dan bahkan menjadi sebuah individu utuh.

Sumber sel punca totipoten adalah embrio manusia, khususnya yang baru mengalami pembelahan menjadi 2 hingga 8 sel. Zygot (sel telur yang sudah dibuahi) hingga embrio berusia 2 hari merupakan contoh sumber sel punca totipoten.

Secara teori, sel ini bisa saja digunakan untuk menciptakan kloning manusia. Namun karena pertimbangan etis, pengembangan sel punca tidak pernah diarahkan untuk mengembangbiakkan manusia secara aseksual.

Pemanfaatan sel punca untuk pengobatan sebenarnya juga termasuk kloning dan digolongkan dalam kloning terapetik. Sedangkan penerapan kloning dengan tujuan reproduksi, hingga saat ini hanya terbatas pada hewan.

Kloning reproduktif pertama kali dilakukan tahun 1997 dan menghasilkan domba fenomenal bernama Dolly. Sejak itu kloning pada hewan tak terbendung lagi, bahkan pada 2008 FDA menyatakan susu dan daging dari sapi kloning aman untuk dikonsumsi.

Jenis sel punca berikutnya yang banyak digunakan adalah pluripoten. Jenis ini bisa dikembangkan menjadi jaringan apa saja, meliputi jaringan luar (eksoderm), tengah (mesoderm) maupun dalam (endoderm), namun tidak bisa menjadi individu utuh.

Yang termasuk jenis sel punca pluripoten adalah embryonic stemcell, yakni sel punca yang berasal dari embrio. Bedanya dengan totipoten, pluripoten diperoleh dari embrio berusia minimal 6 hari atau telah mengalami pembelahan hingga lebih dari 8 sel.

Melalui teknologi terbaru Induced Pluripoten Stemcell (IPS), kini sel punca pluripoten tidak harus diperoleh dari embrio. Teknologi ini bisa membuat sel punca yang bukan pluripoten agar bisa dikembangkan menjadi jaringan apa saja.

Jenis sel punca yang hanya bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel yang sejenis adalah multipoten. Contohnya adalah hematopoietic stem cell yang hanya bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel darah.


Terakhir, jenis sel punca yang hanya bisa dikembangkan menjadi 1 jenis sel tertentu adalah unipoten. Hampir sama dengan sel pada umumnya, namun memiliki kemampuan untuk menggandakan diri (self-regenerate).

Sumber: http://health.detik.com/read/2010/09/24/110156/1447337/763/dapatkah-sel-punca-dipakai-untuk-kloning-manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar