Salah satu sumber sel punca (stem cell) adalah embrio manusia. Jika secara alami embrio bisa berkembang menjadi sesosok manusia, bisakah sel punca dikembangkan menjadi satu individu yang utuh juga?
Dalam diskusi media di Hotel Four Seasons, seorang
pakar bioteknologi dari National University of Singapore, Prof.
Michael Raghunath mengungkap jenis-jenis sel punca yang bisa digunakan. Salah satunya adalah totipoten, yang berasal dari kata total
dan poten. Artinya, jenis sel punca ini punya potensi atau kemampuan
untuk dikembangkan secara total menjadi jaringan apa saja dan bahkan menjadi
sebuah individu utuh.
Sumber sel punca totipoten adalah embrio
manusia, khususnya yang baru mengalami pembelahan menjadi 2 hingga 8 sel. Zygot (sel telur yang sudah dibuahi)
hingga embrio berusia 2 hari merupakan contoh sumber sel punca totipoten.
Secara teori, sel ini bisa saja digunakan untuk
menciptakan kloning manusia. Namun karena pertimbangan etis, pengembangan sel
punca tidak pernah diarahkan untuk mengembangbiakkan manusia secara aseksual.
Pemanfaatan sel punca untuk
pengobatan sebenarnya juga termasuk kloning dan digolongkan dalam kloning terapetik. Sedangkan penerapan
kloning dengan tujuan reproduksi, hingga saat ini hanya terbatas pada hewan.
Kloning reproduktif pertama kali dilakukan
tahun 1997 dan menghasilkan domba fenomenal bernama Dolly. Sejak itu kloning
pada hewan tak terbendung lagi, bahkan pada 2008 FDA menyatakan susu dan daging
dari sapi kloning aman untuk dikonsumsi.
Jenis sel punca berikutnya yang banyak
digunakan adalah pluripoten. Jenis
ini bisa dikembangkan menjadi jaringan apa saja, meliputi jaringan luar
(eksoderm), tengah (mesoderm) maupun dalam (endoderm), namun
tidak bisa menjadi individu utuh.
Yang termasuk jenis sel punca pluripoten adalah embryonic stemcell, yakni sel punca yang berasal dari embrio. Bedanya dengan totipoten, pluripoten
diperoleh dari embrio berusia minimal 6 hari atau telah mengalami pembelahan
hingga lebih dari 8 sel.
Melalui teknologi terbaru Induced Pluripoten
Stemcell (IPS),
kini sel punca pluripoten tidak harus diperoleh dari embrio. Teknologi ini bisa
membuat sel punca yang bukan pluripoten agar bisa dikembangkan menjadi jaringan
apa saja.
Jenis sel punca yang hanya bisa dikembangkan menjadi
berbagai jenis sel yang sejenis adalah multipoten.
Contohnya adalah hematopoietic stem cell yang hanya bisa dikembangkan menjadi berbagai
jenis sel darah.
Terakhir, jenis sel punca yang hanya bisa
dikembangkan menjadi 1 jenis sel tertentu adalah unipoten. Hampir sama dengan sel pada umumnya, namun memiliki
kemampuan untuk menggandakan diri (self-regenerate).
Sumber: http://health.detik.com/read/2010/09/24/110156/1447337/763/dapatkah-sel-punca-dipakai-untuk-kloning-manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar