Psychology Department, Gunadarma University

Jumat, 17 Juni 2016

Kemajuan IPTEK (Tugas Softskill IX)



Pada abad ke-20 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang dengan pesat. Perkembangan IPTEK tersebut membuat manusia harus dapat menggunakannya sebijak mungkin, karena hal itu memberikan dampak yang tak sedikit bagi kehidupan manusia, baik itu dampak positif maupun negatif. Berikut merupakan beberapa dampak perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia dalam bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya.
Pertama, dalam bidang Sosial. Seperti kita ketahui, sekarang ini seseorang dapat terhubung atau bahkan menjalin relasi dengan orang lain yang berada di tempat jauh, bahkan di belahan dunia yang lain. Salah satu penyebab hal ini dapat terjadi, yaitu karena adanya kemunculan smartphone. Smartphone membuat seseorang menjadi mudah berbicara/mengobrol dengan orang yang posisinya jauh melalui aplikasi chatting atau dapat melalui fiture telepon. Namun, hal ini juga memiliki dampak negative. Jika seseorang kurang dapat menggunakan smartphone secara kurang bijaksana, maka ia akan menghabiskan waktunya untuk memainkan benda tersebut tanpa jeda, dan membuat relasinya dalam dunia nyata dengan orang-orang terdekat menjadi renggang.
Kedua, dalam bidang Ekonomi. Kemajuan IPTEK di bidang ekonomi dapat memudahkan orang dalam melakukan transaksi. Jika ingin mengirim uang, seseorang hanya perlu men-transfer ke rekening yng dituju melalui ATM, internet banking, atau SMS banking. Hal ini dapat menyebabkan seseorang yang sedang sibuk atau tidak mempunyai waktu senggang, memiliki cara yang lebih praktis jika ingin melakukan transaksi. Tetapi pemakaian secara kurang bijaksana dapat menyebabkan pemborosan dan jika dimanfaatkan secara kurang baik oleh orang-orang tak bertanggung jawab, maka dapat menimbulkan kasus kriminalitas.
Ketiga, kemajuan IPTEK dalam Budaya. Kemajuan IPTEK dalam budaya suatu masyarakat dapat membawa benefit, anatara lain meningkatnya kesejahteraan manusia, terpenuhinya kebutuhan hidup manusia, berkembangnya pemikiran rasional, memudahkan dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Sedangkan dampak negative yang dapat timbul dalam konteks kebudayaan ini, yaitu adanya perubahan tata nilai kehidupan masyarakat, global warming, adanya kekhawatiran terhadap snejata kimia dan nuklir, dan yang terakhir meningkatnya kenakalan remaja dan kriminalitas.


Referensi: http://ffidrian.blogspot.co.id/2015/03/dampak-positif-dan-negatif-iptek.html

Kamis, 16 Juni 2016

Energi Matahari (Tugas Softskill VIII)



Sumber energi matahari adalah merupakan sumber energi terbesar di muka bumi ini yang berpotensi mengalahkan sumber energi lain yang ada. Saat ini energi nuklir, angin dan air masih menjadi sumber energi yang banyak digunakan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Namun demikian tidak sedikit negara yang telah memanfaatkan energi surya ini.

Sumber energi matahari tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh manusia saja, namun bahkan tumbuhan yang ada di sekitar kita berfotosintetis dengan bantuan sinar matahari. Secara umum tenaga matahari dapat diubah secara langsung menjadi sumber panas dan energi listrik yang dapat kita manfaatkan dalam berbagai bidang. Benda yang saat ini umum menggunakan tenaga listrik dan sangat sering digunakan orang adalah kalkulator.
Kalkulator ini dibekali dengan solar sel kecil yang mampu menyimpan energi matahari sehingga kalkulator bisa digunakan sepanjang hari. Bahkan ketika cuaca mendung dan sedang hujan, kita masih bisa menggunakannya. Karena dalam solar sel kecil ini telah tersimpan energi matahari sehingga kita bisa menggunakannya dengan baik sepanjang hari. Menggunakan solar sel ini sangat praktis dan tahan lama jika dibandingkan dengan penggunaan kalkulator baterai biasa.
Sumber energi matahari kini juga mulai dijadikan sebagai penyedia listrik yaitu dengan menggunakan photovoltaic. Bahkan kini telah diciptakan mobil dengan kekuatan tenaga surya meskipun belum bisa beredar dengan baik di Indonesia. Dengan adanya mobil tenaga surya ini sebenarnya akan membuat pemakaian bahan bakar minyak lebih hemat. Dan bahkan telah dikembangkan pula mesin pendingin dengan kekuatan tenaga surya, sehingga hal ini akan sangat membantu bagi daerah-daerah yang masih belum listrik belum bisa masuk.
Jika bisa memanfaatkan tenaga surya dengan baik, maka tenaga surya ini bisa menggantikan kedudukan listrik bahkan akan tahan lebih lama. Hal ini telah berlaku untuk negara Amerika dan juga China dan bahkan Indonesia juga bisa melakukannya jika memiliki tenaga ahli, karena di negara kita energi akan matahari sangat berlimpah melihat negara kita hanya terdapat dua musim. Untuk menampung energi matahari ini kita membutuhkan solar photovoltaic atau dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan panel surya.
            Pemanfaatan energi matahari untuk kebutuhan sehari-hari. Energi surya yaitu energi yang berbentuk panas dam juga sinar matahari. Adapun manfaat dari energi matahari ini banyak digunakan untuk fotosintesis buatan. Listrik termal surya, pemanas surya, arsitektur surya dan fotovoltaik surya.
Adapun pemanfaatan teknologi dari energi surya atau matahari ini, digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu teknologi pemanfaatan secara aktif dan teknologi pemanfaatan secara pasif. Contoh dimanfaatkannya energi matahari atau surya secara aktif ini yaitu pada panel penyerap panas dan pemanfaatan panel fotovoltaik.
Sementara untuk contoh pemanfaatan energi matahari secara pasifnya adalah lebih mengacu pada bangunan menuju arah matahari, merancang sebuah ruangan memanfaatkan sirkulasi udara secara alami hingga memilih bangunan berdasarkan massa thermal. Biasanya, energi matahari sendiri dimanfaatkan untuk kebutuhan yang praktis melalui penggunaan radiasi matahari. Ada beberapa contoh pemanfaatan dari energi matahari yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari berikut ini:
– Teknologi Thermal Matahari
Teknologi thermal matahari sendiri bisa dimanfaatkan untuk memanaskan ruangan, memanaskan air, menghasilkan panas dan mendinginkan ruangan.
– Bidang Perkebunan dan Pertanian
Demi produktivitas tanaman yang semakin meningkat, maka pemanfaatan energi matahari dalam bidang perkebunan dan pertanian sendiri dilakukan dengan cara mengoptimalkan penyerapan dari energi matahari ini. Adapun cara untuk meningkatkan produktivitas dari tanaman bisa melalui teknik pengaturan waktu siklus penanaman, tinggi barisan tanaman yang bervariasi, dan pengaturan orientasi dari barisan tanaman itu sendiri.
Meskipun sinar surya atau matahari ini merupakan salah satu sumber daya alam dengan ketersediaan yang melimpah, akan tetapi biasanya penggunaan sinar matahari ini banyak digunakan dan dimanfaatkan khususnya di darah yang memiliki intensitas sinar surya lebih sedikit.
– Sistem Pemanasan Air
Pemanfaatan dari tenaga surya lainnya adalah dimanfaatkan sebagai teknik pemanasan air. Khususnya untuk daerah yang terletak pada garis lintang bujur rendah tepatnya berada di bawah suhu 40 derajat celcius, hampir 70% air panas yang dibutuhkan dalam kebutuhan rumah tangga biasanya dapat diperoleh dengan memanfaatkan sistem tenaga surya hingga temperatur air panas 60 derajat celcius. Adapun sistem pemanas air yang digunakan umumnya kolektor plastik tanpa menggunakan kaca untuk memanaskan air dalam kolam renang dan kolektor plat datar menggunakan kaca yang biasanya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.
– Pengolahan Air
Pemanfaatan energi matahari juga digunakan dalam sistem pengolahan air melalui destilasi surya untuk pembuatan air payau yang bisa diminum. Adapun pemanfaatan tenaga surya melalui sistem destilasi ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli kimia di Arab sejak abad ke -16. Biasanya rancangan alat untuk destilasi ini sendiri terdiri dari destilasi vertikal, miringan ganda, miringan tunggal, multi efek, dan multi sumbu.
Adapun semua alat penyuling atau destilasi ini biasanya bisa digunakan saat beroperasi pada kondisi gabungan, aktif hingga pasif. Penyuling aktif untuk jenis multi efek sendiri biasanya diaplikasikan pada pilot scale atau skala industri besar, sedangkan penyuling jenis miringan ganda ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga karena lebih ekonomis.
– Pengering Pakaian
Nah, untuk pemanfaatan tenaga matahari yang satu ini pasti sudah menjadi keseharian ibu-ibu rumah tangga. Karena tenaga surya atau matahari secara langsung ini berguna untuk mengeringkan baju tepat dijemur di bawah sinar surya. Sehingga membuat baju Anda menjadi lebih kering dan tetap awet.

Sumber:

Penemuan Senyawa Baru untuk Mengobati Kecanduan Rokok dan Alkohol (Tugas Softskill VII)

Dua buah senyawa yang diperkirakan efektif untuk mengobati kecanduan nikotin dan alkohol pada saat yang bersamaan, telah ditemukan oleh Para peneliti di Klinik Ernest Gallo dan Pusat Penelitian di Universitas California, San Francisco, serta Pfizer Inc,
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Neuropsychopharmacology edisi 3 November 2010, para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke reseptor asetilkolin neuronal nicotinic (nAChR) subtipe {alpha}3{beta}4*.
nAChRs merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan sistem saraf pusat lebih luas yang memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Baru-baru ini studi genetika manusia telah menunjukkan bahwa pengkodean gen subtipe {alpha}{3}beta4* sangat signifikan bagi kerentanan terhadap ketergantungan alkohol dan nikotin.
“Masalah ini telah menerjemahkan temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang lebih efektif bagi manusia,” kata rekan penulis senior, Selena E. Bartlett, PhD, direktur kelompok Pengembangan Praklinis di Center Gallo. Penulis utama studi ini adalah Susmita Chatterjee, PhD, dari Pusat Gallo.
Pekerjaan telah dilakukan dalam kolaborasi dengan para ilmuwan yang dipimpin oleh rekan-penulis senior, Hans Rollema, PhD, dalam Neuroscience Research Unit di Pfizer Inc
Salah satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah studi klinis, catat Bartlett. Dia merekomendasikan sebuah studi klinis untuk mengevaluasi efikasi senyawa dan potensi manfaat baik dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin.
Senyawa lainnya adalah PF-4575180. Keduanya dikembangkan oleh Pfizer.
“Kecanduan alkohol dan nikotin seringkali diperlakukan sebagai gangguan yang terpisah,” kata Bartlett, “terlepas dari kenyataan bahwa 60 hingga 80 persen peminum berat juga menghisap tembakau. Sangat sedikit strategi yang efektif untuk mengobati gangguan ini secara terpisah, apalagi secara bersamaan. Data kami menunjukkan bahwa dengan menargetkan subtype. nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin dengan satu obat.”
Selagi senyawa memiliki dampak yang signifikan terhadap konsumsi alkohol pada tikus, asupan sukrosa tidak memiliki efek.” Hal ini menunjukkan bahwa tidak seperti obat lainnya yang sudah disetujui untuk penyalahgunaan alkohol, senyawa ini tidak mengganggu sistem pengimbalan alamiah otak dengan cara yang lebih luas,” kata Bartlett.
Rekan penulis dari penelitian ini adalah Pia Steensland dari Institutet Karolinska, Swedia; Jeffrey A. Simms dan Joan Holgate dari Gallo Center, serta Yotam W. Coe, Raymond S. Hurst, Christopher L. Shaffer dan John Lowe dari Pfizer.
Penelitian ini didukung pendanaan dari National Institute of Health, Departemen Pertahanan AS, Negara Bagian California, Yayasan BLANCEFLOR Boncompagni-Ludovisi, Bildt née, Yayasan Swedia-Amerika, dan Insamlingsstiftelsen Hjärnfonden/Yayasan Otak Swedia.
UCSF – afiliasi Klinik Ernest Gallo dan Research Center merupakan salah satu pusat terkemuka di dunia akademis untuk studi dasar biologis gangguan penggunaan substansi dan alkohol. Gallo Center menemukan molekul target potensial untuk pengembangan obat terapeutik yang diperpanjang melalui studi proof-of-concept klinis dan praklinis.

UCSF merupakan universitas terkemuka yang didedikasikan untuk mempromosikan kesehatan di seluruh dunia melalui penelitian biomedis lanjut, tingkat pendidikan sarjana di bidang ilmu pengetahuan dan profesi kesehatan, serta keunggulan dalam perawatan pasien.

Sumber:http://www.faktailmiah.com/2010/11/04/penemuan-dua-senyawa-baru-untuk-mengobati-kecanduan-rokok-dan-alkohol.html

Senin, 13 Juni 2016

Sel Punca / Stem Cell (Tugas Softskill VI)


Salah satu sumber sel punca (stem cell) adalah embrio manusia. Jika secara alami embrio bisa berkembang menjadi sesosok manusia, bisakah sel punca dikembangkan menjadi satu individu yang utuh juga?

Dalam diskusi media di Hotel Four Seasons, seorang pakar bioteknologi dari National University of Singapore, Prof. Michael Raghunath mengungkap jenis-jenis sel punca yang bisa digunakan. Salah satunya adalah totipoten, yang berasal dari kata total dan poten. Artinya, jenis sel punca ini punya potensi atau kemampuan untuk dikembangkan secara total menjadi jaringan apa saja dan bahkan menjadi sebuah individu utuh.

Sumber sel punca totipoten adalah embrio manusia, khususnya yang baru mengalami pembelahan menjadi 2 hingga 8 sel. Zygot (sel telur yang sudah dibuahi) hingga embrio berusia 2 hari merupakan contoh sumber sel punca totipoten.

Secara teori, sel ini bisa saja digunakan untuk menciptakan kloning manusia. Namun karena pertimbangan etis, pengembangan sel punca tidak pernah diarahkan untuk mengembangbiakkan manusia secara aseksual.

Pemanfaatan sel punca untuk pengobatan sebenarnya juga termasuk kloning dan digolongkan dalam kloning terapetik. Sedangkan penerapan kloning dengan tujuan reproduksi, hingga saat ini hanya terbatas pada hewan.

Kloning reproduktif pertama kali dilakukan tahun 1997 dan menghasilkan domba fenomenal bernama Dolly. Sejak itu kloning pada hewan tak terbendung lagi, bahkan pada 2008 FDA menyatakan susu dan daging dari sapi kloning aman untuk dikonsumsi.

Jenis sel punca berikutnya yang banyak digunakan adalah pluripoten. Jenis ini bisa dikembangkan menjadi jaringan apa saja, meliputi jaringan luar (eksoderm), tengah (mesoderm) maupun dalam (endoderm), namun tidak bisa menjadi individu utuh.

Yang termasuk jenis sel punca pluripoten adalah embryonic stemcell, yakni sel punca yang berasal dari embrio. Bedanya dengan totipoten, pluripoten diperoleh dari embrio berusia minimal 6 hari atau telah mengalami pembelahan hingga lebih dari 8 sel.

Melalui teknologi terbaru Induced Pluripoten Stemcell (IPS), kini sel punca pluripoten tidak harus diperoleh dari embrio. Teknologi ini bisa membuat sel punca yang bukan pluripoten agar bisa dikembangkan menjadi jaringan apa saja.

Jenis sel punca yang hanya bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel yang sejenis adalah multipoten. Contohnya adalah hematopoietic stem cell yang hanya bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel darah.


Terakhir, jenis sel punca yang hanya bisa dikembangkan menjadi 1 jenis sel tertentu adalah unipoten. Hampir sama dengan sel pada umumnya, namun memiliki kemampuan untuk menggandakan diri (self-regenerate).

Sumber: http://health.detik.com/read/2010/09/24/110156/1447337/763/dapatkah-sel-punca-dipakai-untuk-kloning-manusia

Minggu, 12 Juni 2016

EKSPEDISI KE LUAR ANGKASA (Tugas Softskill V)



       I.            Tiga Negara Bentuk Tim Ekspedisi Merkurius

Walaupun sulit dijangkau karena kedekatannya dengan Matahari, tiga negara ini bekerja sama untuk melakukan ekspedisi ke Planet Merkurius





Amerika Serikat, Italia, dan Jepang akan bekerja sama dalam mewujudkan perjalanan ke Planet Merkurius. Ekspedisi ke planet mungil ini terhitung berisiko tinggi karena kedekatannya dengan Matahari.

Rencananya, tim akan menginjakkan kaki di planet tersebut pada tahun 2022. Seperti yang dilansir dari Popsci, pesawat BepiColombo tengah dibangun dan diuji coba.

Misi kali ini bertujuan untuk memetakan planet tersebut. Untuk menyukseskan misi ini, BepiColombo akan menyediakan dua pesawat kecil yang beda fungsi. Mercury Planetary Orbiter (MPO) dan Mercury Magnetospheric Orbiter (MMO) akan mencatat kandungan mineral planet serta komposisi elemen dan sumber medan magnet.

Selain itu, MPO dan MMO akan memberikan informasi apakah inti Merkurius itu cair atau tidak. Dengan mempelajari kandungan di dalam Merkurius, maka astronom dapat mengerti lebih jauh tentang bagian dalam sebuah planet, termasuk Venus, Bumi, dan Mars. Astronom pun akan terbantu untuk mendeteksi adanya planet yang serupa dengan Bumi di jagat raya ini.

Hingga kini, sangat sulit bagi para peneliti untuk memeriksa Merkurius dari Bumi karena terangnya Matahari. Pengiriman pesawat ulang alik pun sangat sulit karena gravitasi Matahari yang sangat besar.

Walaupun begitu, NASA pernah mengirimkan dua pesawat, yaitu Mariner 10 (1974-1975) dan Messenger yang sekarang masih mengorbit di Merkurius. Dari dua misi NASA, ditemukan bahwa Merkurius kaya akan biji baja dan tidak memiliki atmosfer.

Messenger juga menemukan es di Kutub Utara Merkurius. Para astronom memperkirakan bahwa Merkurius mendangung 1,1 triliun ton air dalam bentuk es. Total dana untuk misi ke Merkurius ini diperkirakan mencapai US$1 miliar.

(Dimas Purwaraja. Sumber: Popsci, LAtimes, Discovery news)





    II.            2016, Ekspedisi ExoMars ke Planet Merah




TEMPO.CO, London - Sekelompok peneliti dari Eropa sedang mempersiapkan misi ExoMars 2016 untuk dapat menjawab pertanyaan “apakah kehidupan di Mars memang ada?”.

Misi itu berupa wahana bernama ExoMars yang dapat mengelilingi si Planet Merah dan mencari tanda-tanda kehidupan, baik yang ada sekarang maupun pada masa lampau. Misi tersebut merupakan tantangan ilmiah terbesar yang pernah dihadapi tim gabungan dari European Space Agency (ESA) dan Roscosmos.

Wahana robotik yang terdiri atas dua bagian ini akan meluncur ke Mars pada 2016. Manajer Program ExoMars, Maurizio Capuano, mengatakan, setelah di ruang angkasa, bagian bawah wahana akan mengorbit pada Mars untuk menyerap energi dari cahaya matahari, sementara bagian atas akan mendarat di planet untuk melakukan eksplorasi.
 
Capuano mengatakan bentuk pesawat akan dibuat mirip dengan unidentified flying object (UFO) yang aerodinamis. Alasannya, kata dia, wahana dengan bentuk ini dapat lebih mudah masuk ke atmosfer Mars. “Misi ini akan dibagi menjadi dua tahap,” ujar Capuano seperti dikutip dari Euronews edisi 21 Mei 2015.

Penerbangan tahun depan merupakan tahap pertama trace gas orbiter, dengan wahana pendarat yang meluncur pada Januari 2016. Sedangkan misi tahap kedua, rover atau wahana penjelajah seberat 300 kilogram akan meninggalkan bumi pada Mei 2018. Biaya kedua misi itu mencapai US$ 1,6 miliar.

Kedua misi ini akan berjalan sangat ketat lantaran peluang untuk mencapai Mars sangat kecil. Mereka harus menunggu waktu yang tepat. “Itu berarti menunggu posisi bumi dan Mars sejajar, serta mempertimbangkan orbit dua planet,” kata Richard Bessudo, anggota program ExoMars. Posisi yang menguntungkan ini, menurut dia, hanya terjadi tiap 26 bulan sekali.

Saat mendarat, ExoMars akan langsung mengirimkan semua informasi tentang proses pendaratannya. Kepala wahana yang telah terpisah dengan badannya pun lantas menjelajahi Mars untuk mengendus jejak metana. Gas ini dipercaya dapat menjadi petunjuk adanya kehidupan.

Jorge Vago, ilmuwan anggota misi ExoMars, menekankan pentingnya misi 2016 untuk kelanjutan misi 2018. “Untuk pertama kalinya, pada 2018, kami akan mengeksplorasi hal yang ada di bawah permukaan,” kata Vago.

Rover ExoMars akan mengebor sedalam 1,8 meter di bawah tanah merah karat planet itu. Robot itu akan mencari penanda biologis yang terperangkap dalam batuan dasar Mars. Di dalam sana, biomarker itu akan terlindung dari radiasi dan proses kimia yang terjadi di permukaan planet.

Dari tanah di bawah permukaan planet merah itu, para ilmuwan akan memiliki kesempatan untuk menemukan bukti kehidupan dari masa lalu. Namun mereka harus melalui rintangan awal terlebih dulu, yaitu mendaratkan ExoMars dengan aman.

Pada misi pertamanya nanti, ExoMars akan mendarat di antara bukit-bukit Mars dan berjalan ke dataran rendah. Dia akan mengikuti jejak gas dan air di bawah permukaan, kemudian menggali sedalam dua meter dengan tenaga elektris sebesar 50-60 watt. “Seperti bor rumahan,” Pietro Baglioni, manajer wahana ExoMars.

ExoMars akan menjadi program eksplorasi Mars yang kedua. Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) telah lebih dulu mengirimkan wahana robotiknya pada 1996. Pada saat ini, wahana NASA Mars Curiosity tengah menjelajahi planet itu. Tujuannya juga sama, yaitu mencari jejak kehidupan dan memberi konfirmasi soal kelayakan huni Mars.

Baglioni mengatakan wahana konsorsium Eropa ini akan berburu fosil mikroba dan jejak molekul organik yang ada. Vago berpendapat bahwa rahasia Mars akan terungkap jika membedah misteri hingga tingkat mikroskopis. Koloni mikroorganisme ini, menurut dia, dapat ditemui pada batuan endapan.

"Saya pikir ada kesempatan untuk masuk ke bawah permukaan," katanya. Para peneliti ESA berharap ExoMars dapat menyelesaikan misinya dalam 10 tahun ke depan.


Sumber:

Ada Apa dengan Bumiku? (Tugas Softskill IV)


Gejala Rumah Kaca




Efek rumah kaca sudah sejak beberapa dekade ini menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia. Berbagai hal telah dilakukan untuk menguranginya, namun tampaknya kurang begitu berhasil. Kita tetap melihat efek rumah kaca yang menakutkan pada bumi kita tercinta ini.

Efek rumah kaca adalah suatu proses pemanasan permukaan planet atau benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Maksudnya?

Bumi kita ini adalah salah satu planet dari sebuah tata surya yang berpusat pada matahari sebagai sumber energi. Energi yang kita terima bukan cuman panasnya saja, tetapi juga gravitasi matahari yang membuat bumi dan planet-planet lain berevolusi mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Jadi bumi adalah benda langit.

Tidak seperti planet yang lain yang tidak memiliki atmosfer atau komposisi atmosfernya berbeda, atmosfer bumi menunjang terjadinya kehidupan di dalamnya. Nah, efek rumah kaca ini terjadi karena ada perubahan komposisi atmosfer dimana panas yang diterima dari matahari tidak bisa dipantulkan secara optimal sehingga panasnya tetap tersimpan di dalam atmosfer kita. Salah satu yang paling disalahkan adalah jumlah gas karbon dioksida yang terlalu banyak.

Istilah rumah kaca sendiri sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824. Pertama kali dikemukakan oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier.

Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.

Gas apa saja yang dianggap menjadi penyebab terbesar terjadinya efek rumah kaca ??? 

1. Karbondioksida
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.

2. Metana
Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.

3. Nitrogen Oksida
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.

4. Gas-Gas Lain
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.


Akibat Efek Rumah Kaca
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari efek rumah kaca karena bisa merusak lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mapa engurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru sangat dibutuhkan karena jika tidak ada nantinya bisa mengakibatkan bumi menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun jika gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer, akibatnya akan mengakibatkan pemanasan global.



Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca
Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek rumah kaca.

Sumber :  http://dee-belajar.blogspot.co.id/2014/06/rumah-kaca-pengertian-penyebab-akibat.html




 Mengapa saat Mendung Udara menjadi Panas ???



Beberapa saat sebelum hujan biasanya kita merasa gerah. Sebenarnya bukan suhu udara menjadi lebih panas, tetapi kelembaban udara udara yang menurun. Kelembaban udara berasosiasi dengan banyaknya uap air di udara (uap bukan air). Pada kondisi dimana kita merasa gerah berarti uap air di sekitar kita berkurang. Ini terjadi karena adanya ekspansi adiabatis di mana uap air bergerak lebih cepat ke atmosfer.
Ekspansi adibatis merupakan fenomena fisis yang melukiskan pergerakan massa udara secara vertikal. Hal ini ini terjadi karena suhu massa udara di permukaan lebih panas dari lingkungannya. Karena lebih panas maka massa jenisnya menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak naik.

Pada kondisi lainnya pada saat uap air mengembun menjadi titik-titik air dalam awan akan terjadi pelepasan panas laten. Lepasnya panas laten ke atmosfer akan menaikkan suhu udara.
Panas laten adalah panas yang dikandung uap air pada saat terjadinya penguapan di permukaan bumi. Nah lepasnya panas laten tersebut membuat suhu udara tidak berkurang walaupun sinar matahari sebagai sumber panas di bumi telah tertutup awan.

Selanjutnya jika proses fisis di dalam awan tidak "terganggu" makan akan turun hujan. Tetapi proses terjadinya hujan yang dimulai dari ekspansi adiabatis hanya terjadi dalam radius 5-10 km. Karna awan penyebabnya adalah awan jenis cumuliform yang tumbuh secara vertikal. Hujan yang turun dari awan jenis ini sifatnya deras, waktunya singkat dan area yang kurang luas, radius 5-10 km.

Nah, karena radiusnya hanya berkisar demikian, jika kita di depok merasa gerah, belum tentu orang di pasar minggu akan gerah juga. (Margonda - pasar minggu >> 15 km). Jika di Depok kemudian hujan, belum tentu pula di pasar minggu hujan.

Sumber: http://edukasifisikasmp.blogspot.co.id/2011/11/mengapa-sebelum-hujan-badan-kita-gerah.html